Soal 8.6




1.Tujuan
 [Kembali]
  1. dapat membuat simulasi rangkaian aplikasi mux-demux dengan IC TTL.
  2. dapat mensimulasikan rangkaian di aplikasi proteus

2. Alat dan Bahan [Kembali]

Alat:

1.Power Suply

 



Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.


2. Voltmeter DC

Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.

3.         Baterai

Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik. Ketika baterai memasok daya listrik, terminal positifnya adalah katode dan terminal negatifnya adalah anoda. Terminal bertanda negatif adalah sumber elektron yang akan mengalir melalui rangkaian listrik eksternal ke terminal positif. Ketika baterai dihubungkan ke beban listrik eksternal, reaksi redoks mengubah reaktan berenergi tinggi ke produk berenergi lebih rendah, dan perbedaan energi-bebas dikirim ke sirkuit eksternal sebagai energi listrik. Secara historis istilah "baterai" secara khusus mengacu pada perangkat yang terdiri dari beberapa sel, namun penggunaannya telah berkembang untuk memasukkan perangkat yang terdiri dari satu sel.

4. Generator DC


Generator DC atau generator arus searah (DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC Proses perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara energi.




- Bahan


1. Resistor





Specifications  resistor

Resistance (Ohms) 10K, 500K

Power (Watts) 0.25W, 1/4W

Tolerance ±5%

Packaging Bulk

Composition Carbon Film

Temperature Coefficient 350ppm/°C

Lead Free Status Lead Free

RoHS Status RoHS Compliant


2.Diode

Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

A. Spesifikasi :

  • Package Type: Available in DO-41 & SMD Packages
  • Diode Type: Silicon Rectifier General Usage Diode
  • Max Repetitive Reverse Voltage is: 1000 Volts
  • Average Fwd Current: 1000mA
  • Non-repetitive Max Fwd Current: 30A
  • Max Power Dissipation is: 3W
  • Max Storage & Operating temperature Should Be: -55 to +175 Centigrade

B.  Konfigurasi Pin:

Nomor Pin        Nama Pin       Deskripsi

1                        Anoda            Arus selalu Masuk melalui Anoda

2                         Katoda          Arus selalu Keluar melalui Katoda


3. Transistor NPN BC547

Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.

 Konfigurasi Pin

  • Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
  • Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
  • Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.

Spesifikasi :

  •   Transistor Type : NPN
  •   Voltage – Collector Emitter Breakdown (Max) : 45 V
  •   Current- Collector (Ic) (Max) : 100mA
  •   Power – Max : 625 mW
  •   DC Current Gain (hFE) (Min) @ Ic, Vce : 110 @ 2mA, 5V
  •   Vce Saturation (Max) @ Ib Ic : 300mV, @ 5mA, 100mA
  •   Frequency – Transition : 300MHz
  •   Current- Collector Cutoff (Max) : -
  •   Mounting Type : Through Hole
  •   Package / Case : TO-226-3, TO-92-3 (TO-226AA) Formed Leads
  •   Packaging : Tape & Box (TB
  •   Lead Free Status : Lead Free
  •   RoHs Status : RoHs Compliant


4. OP-AMP


Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :

    • Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
    • Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
    • Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
    • Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
    • Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
    • Karakteristik tidak berubah dengan suhu
konfigurasi pin
  • Pin-1 dan pin-8 adalah o / p dari komparator
  • Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id
  • Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting i / id
  • Pin-4 adalah terminal GND
  • Pin-8 adalah VCC 

spesifikasi 
  • Ini terdiri dari dua op-amp internal dan frekuensi dikompensasi untuk gain kesatuan
  • Gain tegangan besar adalah 100 dB
  • Lebar pita lebar adalah 1MHz
  • Jangkauan pasokan listrik yang luas termasuk pasokan listrik tunggal dan ganda
  • Rentang catu daya tunggal adalah dari 3V ke 32V
  • Jangkauan pasokan listrik ganda adalah dari + atau -1.5V ke + atau -16V
  • Penyaluran arus pasokan sangat rendah, yaitu 500 μA
  • 2mV tegangan rendah i / p offset
  • Mode umum rentang tegangan i / p terdiri dari ground
  • Tegangan catu daya dan diferensial i / p tegangan serupa ayunan tegangan o / p besar

5.Gerbang Logika XOR (IC 4030)




Gerbang logika XOR adalah singkatan dari EXclusive OR gate yang outputnya hanya akan bernilai logika 1 jika salah satu input X atau Y dalam keadaan bernilai logika 1, ketika semua inputnya dalam keadaan logika 0 atau dalam keadaan logika 1 maka output akan tetap logika 0.

spefikasi
    • Logic IC Type: XOR GATE
    • Sub Category: Gates
    • Load Capacitance (CL): 15.0  pF
    • Number of Terminals: 14
    • Operating Temperature-Min: -40.0  Cel
    • Operating Temperature-Max: 85.0  Cel
    • Package Body Material: PLASTIC/EPOXY
    • Package Code: DIP
    • Power Supplies (V): 3/15
    • Prop. Delay@Nom-Sup: 300.0  ns
    • Schmitt Trigger: NO
    • Technology: CMOS
    • Temperature Grade: INDUSTRIAL
    • CLASS: CMOS / CLEAR
konfigurasi pin



6. Gerbang Logika AND (IC 7411)
spefikasi 
        IC 7411 berisi tiga gerbang AND dengan tiga input dari keluarga Transistor                
Konfiugurasi pin:
Integrated Circuits (ICs)
NameCD4073 Triple 3-Input AND Gate
FamilyLogic
Series4000
Logic TypeCombinatorial
Mounting TypeSurface Mount
No. of Pins14




7. Decoder (IC 74147)
IC 7447, merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).

8. POT-HG


 Spesifikasi
  • Type: Rotary a.k.a Radio POT
  • Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M. 
  • Power Rating: 0.3W
  • Maximum Input Voltage: 200Vdc
  • Rotational Life: 2000K cycles

    

9. Sensor ldr

Torch ldr

Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

1.Tegangan maksimum (DC): 150V
2.Konsumsi arus maksimum: 100mW
3.Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 4.100KΩ
4.Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
5.Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius

grafik respon sensor








10. sensor vibration

  • Spefikasi
  • Miniature size - 3.3 mm x 6.9 mm
  • Simple interface - No signal conditioning required
  • Nano-power - As little as 50 nA
  • Surface mount - RoHS & REACH complaint, lead free, Halogen free
  • Made in USA - fully automated production, 100% testing, worldwide quality and price leade



11. sensor sound


spefikasi

  • Working voltage: DC 3.3-5V
  •  Adjustable Sensitivity
  •  Dimensions: 32 x 17 mm
  •  Signal output indication
  • Single channel signal output
  •  With the retaining bolt hole, convenient installation
  • Outputs low level and the signal light when there is sound
  • Output in the form of digital switching outputs (0 and 1 high and low)

12.seven segment


Spesifikasi
  • Available in two modes Common Cathode (CC) and Common Anode (CA)
  • Available in many different sizes like 9.14mm,14.20mm,20.40mm,38.10mm,57.0mm and 100mm (Commonly used/available size is 14.20mm)
  • Available colours: White, Blue, Red, Yellow and Green (Res is commonly used)
  • Low current operation
  • Better, brighter and larger display than conventional LCD displays.
  • Current consumption : 30mA / segment
  • Peak current : 70mA
13. Decoder (IC 7447)


I
Spesifikasi
  • has a broader Voltage range
  • A variety of operating conditions
  • internal pull-ups ensure you don't need external resistors
  • Four input lines and seven output lines
  • input clamp diode hence no need for high-speed termination
  • comes with open collector output 
B. Konfigurasi pin:
                                 

 14. Encoder  (IC 74147)

Spesifikasi
  • It operates at 4.5V to 5.5 DC voltage.
  • It delivers output current from low 70µA to high 8mA
  • It operates at the temperature from -55℃ to 70℃
  • Logic Case packaging type: DIP
  • Mounting Type: Through Hole
konfigurasi pin
  • Pin No. 1 - 4 (input)
  • Pin No. 2 - 5 (input)
  • Pin No. 3 - 6 (input)
  • Pin No. 4 - 7 (input)
  • Pin No. 5 - 8 (input)
  • Pin No. 6 - C (output)
  • Pin No. 7 - B (output)
  • Pin No. 8 - Ground (GND)
  • Pin No. 9 - A (output)
  • Pin No. 10 - 9 (input)
  • Pin No. 11 - 1 (input)
  • Pin No. 12 - 2 (input)
  • Pin No. 13 - 3 (input)
  • Pin No. 14 - D (output)
  • Pin No. 15 - Not Connected (NC)
  • Pin No. 16 - Vcc or positive power supply



15.  Relay


spefikasi

    • Trigger Voltage (Voltage across coil) : 5V DC
  • Trigger Current (Nominal current) : 70mA
  • Maximum AC load current: 10A @ 250/125V AC
  • Maximum DC load current: 10A @ 30/28V DC
  • Compact 5-pin configuration with plastic moulding
  • Operating time: 10msec Release time: 5msec
  • Maximum switching: 300 operating/minute (mechanicall

16.      Motor DC

spefikasi
  • Standard 130 Type DC motor
  • Operating Voltage: 4.5V to 9V
  • Recommended/Rated Voltage: 6V
  • Current at No load: 70mA (max)
  • No-load Speed: 9000 rpm
  • Loaded current: 250mA (approx)
  • Rated Load: 10g*cm
  • Motor Size: 27.5mm x 20mm x 15mm
  • Weight: 17 grams

17.                LED

Spesifikasi :

  • Superior weather resistance
  • 5mm Round Standard Directivity
  • UV Resistant Eproxy
  • Forward Current (IF): 30mA
  • Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
  • Reverse Voltage: 5V
  • Operating Temperature: -30℃ to +85℃
  • Storage Temperature: -40℃ to +100℃
  • Luminous Intensity: 20mcd

 Konfigurasi Pin :  

Pin 1 : Positive terminal of LED

Pin 2 : Negative terminal of LED


 18.Logic State

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan  input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.



3. Dasar Teori [Kembali]

IC 74LS138

    IC 74LS138 merupakan ic decoder yang terdiri dari 6 input dan 8 output dan ic ini dirancang untuk kecepatan tinggi seperti memory dekoder dan sistem transmisi data. Dalam IC dekoder ini memiliki 3 input select dan 3 input enable.


  IC 74LS138 mempunyai kaki yang terdiri dari :
Kaki 1,2,3 : merupakan kaki input select A,B,C
Kaki 4,5,6 : merupakan kaki input enable G1,G2,G3 atau G1,dan G2note1
Kaki 8 : merupakan ground
Kaki 7,8,9,10,11,12, 13,14,15 : merupakan output
Kaki 16 : merupakan VCC.

    Cara kerja : 
Apabila salah satu input berlogika 1 maka output akan berlogika 1,dan apabila 3 input disatukan yang
select maupun enable maka salah satu output atau Y akan berlogika 0.
•Jika A,B,C diberi tegangan Low, maka Y0 akan berlogika 0.
•Jika B,C diberi tegangan Low, maka Y1 akan berlogika 0.
•Jika A,C diberi tegangan Low, maka Y2 akan berlogika 0.
•Jika C diberi tegangan Low, maka Y3 akan berlogika 0.
•Jika A,B diberi tegangan Low, maka Y4 akan berlogika 0.
•Jika B diberi tegangan Low, maka Y5 akan berlogika 0.
•Jika A diberi tegangan Low, maka Y6 akan berlogika 0.
•Jika A,B,C diberi tegangan High, maka Y7 akan berlogika 0.
 

 TABEL KEBENARAN



- Seven Segment

Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.



- IC 7447

IC BCD 7447 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 7447 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448. 

IC ini sangat membantu untuk meringkas masukan seven segmen dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan BCD cukup dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver seven segment. Berikut konfigurasi Pin IC 7447.

Konfigurasi Pin IC 7447

§  Pin Input IC BCD, memiliki fungsi sebagai masukan IC BCD yang terdiri dari 4 Pin, nama pin masukan BCD dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B, C  dan D. Pin input berkeja dengan logika High=1.

§  Pin Ouput IC BCD, memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven segmen sesuai data yang diolah dari pin input. Pin output berjumlah 7 pin yang namanya dilambangkan dengan aljabar huruf kecil yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output bekerja dengan logika low=0. Karena itulah IC 7447 digunakan untuk seven segment common anode.

§  Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low, sehingga semua led pada seven segmen menyala dan menampilkan angka 8. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven segment.

§  Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI akan aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.

§  Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.






- Logic State




 - Resistor

       Resistor  merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi   arus yang mengalir pada suatu rangkaian.



spesifikasi :




- LED


fungsi LED dalam rangkaian adalah sebagai indikator atau sinyal indikator/lampu indikator


   Multiplexer atau MUX, juga disebut selektor data, adalah rangkaian kombinasional dengan lebih dari satu jalur masukan, satu jalur keluaran dan lebih dari satu jalur pemilihan. Ada beberapa IC multiplexer itu memberikan keluaran yang saling melengkapi. Juga, multiplexer dalam bentuk IC hampir selalu memiliki ENABLE atau input STROBE, yang harus aktif agar multiplekser dapat melakukan yang diinginkan fungsi. Multiplexer memilih informasi biner yang ada di salah satu jalur input, tergantung pada status logika dari input seleksi, dan merutekannya ke jalur output. Jika ada n garis seleksi, maka jumlah jalur input maksimum yang mungkin adalah 2n dan multiplexer disebut sebagai 2n-to-1 multiplexer atau multiplexer 2n × 1. Gambar 8.1 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel kebenaran multiplexer 4-ke-1 dasar.

        Untuk membiasakan pembaca dengan perangkat multiplekser praktis yang tersedia dalam bentuk IC, Gambar 8.2 dan 8.3 masing-masing menunjukkan representasi rangkaian dan tabel fungsi multiplexer 8-ke-1 dan 16-ke-1. Itu Multiplexer 8-ke-1 dari Gambar 8.2 adalah nomor tipe IC 74151 dari keluarga TTL. Ini memiliki RENDAH aktif AKTIFKAN masukan dan berikan keluaran pelengkap. Gambar 8.3 mengacu pada nomor jenis IC 74150 keluarga TTL. Ini adalah multiplexer 16-ke-1 dengan input LOW ENABLE aktif dan output LOW aktif.



 8.1.1 Didalam Multiplexer

   Kami akan menjelaskan secara singkat jenis rangkaian logika kombinasional yang  ditemukan di dalam multiplexer oleh mempertimbangkan multiplexer 2-ke-1 pada Gambar 8.4 (a), tabel fungsional yang ditunjukkan pada Gambar. 8.4 (b). Gambar 8.4 (c)  menunjukkan kemungkinan diagram logika dari multiplekser ini. Rangkaian berfungsi sebagai berikut:

  • Untuk S = 0, ekspresi Boolean untuk output menjadi Y = I0.
  • Untuk S = 1, ekspresi Boolean untuk keluaran menjadi Y = I1.

Jadi, input I0 dan I1 masing-masing dialihkan ke output untuk S = 0 dan S = 1. Memperluas konsep lebih lanjut, Gambar 8.5 menunjukkan diagram logika dari multiplexer 4-ke-1. Kombinasi masukan 00, 01, 10 dan 11 pada jalur pilih masing-masing beralih I0, I1, I2 dan I3 ke output. Pengoperasian sirkuit diatur oleh fungsi Boolean (8.1). Demikian pula,  multiplexer 8-ke-1 dapat direpresentasikan dengan fungsi Boolean (8.2):

                 

          8.1.2. Implementasi fungsi Boolean dengan Multiplexer

Salah satu aplikasi multiplexer yang paling umum adalah penggunaannya untuk implementasi kombinasional logika fungsi Boolean. Teknik paling sederhana untuk melakukannya adalah dengan menggunakan MUX 2n-ke-1 untuk diterapkan fungsi Boolean n-variabel. Jalur input yang sesuai dengan masing-masing minterm yang ada di Fungsi Boolean dibuat sama dengan status logika '1'. Minterm tersisa yang tidak ada di file Fungsi Boolean dinonaktifkan dengan membuat baris masukan yang sesuai sama dengan logika '0'. Sebagai seorang Contoh, Gambar 8.8 (a) menunjukkan penggunaan MUX 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi Boolean yang diberikan dengan persamaan:



Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.8, jalur input yang sesuai dengan tiga minterm yang  ada di Boolean yang diberikan fungsi terkait dengan logika '1'. Lima kemungkinan minterm tersisa yang tidak ada dalam fungsi Boolean adalah terikat dengan logika '0'. Namun, ada teknik yang lebih baik yang tersedia untuk melakukan hal yang sama. Dalam hal ini, MUX 2n-ke-1 bisa digunakan untuk mengimplementasikan fungsi Boolean dengan n + 1 variabel. Prosedurnya  adalah sebagai berikut. Dari n + 1 variabel, n terhubung ke n jalur pemilihan multiplexer 2n ke-  1. Variabel sisa digunakan dengan jalur input. Berbagai baris masukan terkait dengan salah satu dari berikut ini: '0', '1', sisa variabel dan pelengkap variabel sisa. Baris mana yang diberi status logika apa mudah ditentukan dengan bantuan prosedur sederhana. Prosedur lengkap diilustrasikan untuk Fungsi Boolean diberikan oleh persamaan (8.3). Ini adalah fungsi Boolean tiga variabel. Secara konvensional, kita perlu menggunakan multiplexer 8-ke-1 untuk mengimplementasikan fungsi ini. Sekarang kita akan melihat bagaimana ini dapat diimplementasikan dengan multiplexer 4-ke-1. Multiplexer yang dipilih memiliki dua jalur pemilihan. Langkah pertama di sini adalah menentukan tabel kebenaran fungsi Boolean yang diberikan, yang ditunjukkan pada Tabel 8.1. Pada langkah berikutnya, dua dari tiga variabel dihubungkan ke dua baris pemilihan, dengan urutan yang lebih tinggi variabel yang terhubung ke jalur pemilihan tingkat tinggi. Misalnya, dalam kasus ini, variabel B dan C adalah variabel terpilih untuk garis seleksi dan masing-masing terhubung ke seleksi jalur S1 dan S0. Pada langkah ketiga, tabel dari tipe yang ditunjukkan pada Tabel 8.2 dibangun. Di bawah masukan ke multiplexer, minterm terdaftar dalam dua baris, seperti yang ditunjukkan. Baris pertama mencantumkan istilah-istilah di mana variabel yang tersisa A dilengkapi, dan baris kedua mencantumkan istilah-istilah di mana A tidak dilengkapi. Ini mudah dilakukan dengan bantuan tabel kebenaran. Minterm yang diperlukan diidentifikasi atau ditandai dengan beberapa cara di tabel ini. Dalam pemberian tabel, entri ini telah disorot. Setiap kolom diperiksa satu per satu. Jika tidak ada minterm dari kolom tertentu disorot, '0' ditulis di bawahnya. Jika keduanya disorot, '1' ditulis. Jika hanya satu yang disorot, variabel yang sesuai (dilengkapi atau tidak) ditulis. Baris masukan kemudian diberi status logika yang sesuai. Dalam kasus ini, I0, I1, I2 dan I3 akan dihubungkan ke A, 0, A dan A. Gambar 8.8 (b) menunjukkan logikanya penerapan.

Demux atau Demultiplexer adalah suatu perangkat yang dapat menerima hanya satu input data dan melewatkan ke salah satu diantara beberapa seperti gambar 8.3



Gambar 8.3. Demultiplexer (a). simbol dan (b) rangkaian ekivalen demux 1 ke 4 dengan menyalurkan data input ke output Q2.




4. Percobaan [Kembali]

       

    1.prosedur percobaan

  • Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
  • Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen
  • Cari komponen yang diperlukan di library proteus
  • Pasang Sensor Vibration SW420, Sensor LDR,sensor sound,Gerbang NOR,AND, inverter,resistor, transistor, relay, motor dc, diode,power suply, buzzer, dan sesuai gambar rangkaian dibawah
  • jika ingin mensimulasikan jangan lupa masukkan libarary sensor Vibrasi  ke dalam sensor
  • Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup/berputar (motor dc) dan buzzer berbunyi maka rangkaian bisa digunakan 

    2.  Gambar rangkaian



5. Video Rangkaian [Kembali]

Apabila sensor vibrasi berlogika 1 maka ada tegangan dari power suplay menuju vcc menuju output sensor yang mana outputnya di hubungkan ke  gerbang AND karena prinsip dari gerbang AND adalah perkalian maka 1x1 = 1 output dari gerbang AND akan berlogika 1 kemudian terjadi percabangan yang satu ke ic decoder yang terhubung dengan kaki A yang mana nilai dari A adalah 2 pangkat 0 = 1 maka output dari IC decoder yang aktif adalah kaki qb dan qc kemudian masuk ke seven segmen sehingga ditampilkan angka 1 pada seven segment menandakan sensor vibration dalam keadaan aktif. kemudian percabangan yang satu lagi yaitu ke dioda kemudian lewat kek kaki VBE sehingga tegangan yang masuk di VBE yaitu sebesar 4,20 v sehingga transistor aktif, dengan aktifnya transistor maka arus akan mengalir dari power suply terus ke rellay terus ke collector terus ke emitter dengan aktifnya transitor Q2 sehingga switch relay akan bergerak kekiri , dengan bergeraknya kekiri maka ada suply sebesar 12v masuk ke switch sehingga menghidupkan buzzer dan led . hal ini menandakan celengan dalam keadaan bahaya. karena buzzer aktif maka sensor sound juga akan aktif sehingga ada tegangan dari power suplay menju vcc kemudian dikeluakan melalui voutput dan dihubungan ke resistor dan masuk kekaki inverting dari op amp disini terjadi penguatan dua kali selanjutnya dihubungkan pada sebuah resistor sehinggga terbaca tegangan pada transistor sebesar0,79 yang artinya transistor dapat aktif. aktifnya transistor akan menyebababkan adadnya tegangan dari power suplay menuju relay kemudian kolector terus ke emitor teru ske ground . karena relay aktif maka adad tegangan dari power suplay sehingga loop output aktif dan motor akan bergerak mengunci pintu.

sebaliknya apabila sensor vibragtion berlogika 0 maka masuk ke gerbang AND sehingga inout dari gerbang AND berlogika 01 berarti 0x1 =0 sehingga output dari gerbang AND berlogika 0 sehingga decoder dan transitor tidak mendapat tegangan dan seven segmen maupun buzzer tidak aktif. hal ini menandakan celengan dalam kondisi aman. dan sensor sound tidak aktif

Prinsip kerja sensor LDR

Apabila brankas telah dicuri atau berubah tempat maka sensor LDRoutput masuk ke gerbang xor kemudian terjadi percabangan yang satu ke ic decoder yang terhubung dengan kaki B yang mana nilai dari B adalah 2 pangkat 1 = 2 maka output dari IC decoder yang aktif adalah kaki qa,qb,qd,qe dan qg kemudian masuk ke seven segmen sehingga ditampilkan angka 2 pada seven segment menandakan sensor LDR dalam keadaan aktif. kemudian percabangan yang satu lagi yaitu ke resistor 10k maka ketika sensor LDR terdeteksi cahaya yang mana arus akan mengalir dari power supply 5V masuk ke sensor LDR lalu terjadi pembagi tegagan pada R3 dan terukur tegangan sebesar 4,76V. arus juga masuk ke kaki input gerbang XOR yang mana inputnya berlogika 1 dan 0 sehingga output berlogika 1 dan masuk ke R4 sehingga terukur tegangan pada basis transistor sebesar 0.79V dan sudah mengaktifkan transistor.arus akan mengalir dari power suply 5V lalu masuk ke relay, terus ke collector terus ke emitter. karena transistor Q2 aktif maka coil relay berpindah ke kiri sehingga buzzer dan led akan on.hal ini menandakan celengan berubah tempat atau celengan dicuri. karena buzzer aktif maka sensor sound juga akan aktif sehingga ada tegangan dari power suplay menju vcc kemudian dikeluakan melalui voutput dan dihubungan ke resistor dan masuk kekaki inverting dari op amp disini terjadi penguatan dua kali selanjutnya dihubungkan pada sebuah resistor sehinggga terbaca tegangan pada transistor sebesar0,79 yang artinya transistor dapat aktif. aktifnya transistor akan menyebababkan adadnya tegangan dari power suplay menuju relay kemudian kolector terus ke emitor teru ske ground . karena relay aktif maka adad tegangan dari power suplay sehingga loop output aktif dan motor akan bergerak mengunci pintu.

sebaliknya apabila sensor ldr tidak mendeteksi cahaya maka tidak ada tegangan yang bisa mengaktifkan transistor Q2 sehingga relay tidak bergerak kekiri sehingga buzzer dan led dalam keadaan off.


6. Link Download [Kembali]
simulasi rangkaian klik disini 
data sheet IC klik disini
data sheet relay klik disini
librari senor magnet klik disni
data sheet resistor klik disini
data sheet relay klik disini
Library  sensor infraredklik disini 
Library  sensor vibration klik disini 
Library  sensor pir klik disini 
datasheet sensor encoder 74147 klik disini
Library sensor infra red klik disini
data sheet gerbang logika xor klik disini
data sheet dioda klik disini 
data sheet npn klik disini
data sheet led klik disini
data sheeet opamp klik disini
data sheet motor klik disini




Tidak ada komentar:

Posting Komentar